Rabu, 13 Juni 2012

ayah

19 Mei 2012
pagi itu, aku bangun pukul setengah 7, kau menerima telepon dari pasienmu, dan berkata "hoalah, hambok tak ngeteh dulu sebelum kerja", kemudian ke depan, sebelum kau berangkat, masih sempat berbincang sebentar di belakang toko, merencanakan untuk menambah kunci biar tokonya lebih aman, masih sempat juga kumintai tolong untuk melayani pembeli karena aku masih ngepel depan toko.
Aku tak pernah tahu, itu adalah obrolan terakhirku denganmu. Aku tak pernah tau, itu adalah permintaan tolong terakhirku darimu. Karena 3 jam setelahnya kau meninggalkanku untuk selamanya. Ayah..

Ayah tahu, rasanya ayah tak pernah pergi, rasanya kamu masih ada disini, nanti malam berdiskusi denganku, memarahiku, memelukku dengan sayang. Ayah, aku tahu, saat seperti ini memang akan datang, tapi aku tak pernah menyangka akan secepat ini. Secepat kecelakaan itu merenggutmu dariku.

seringkali aku menahan airmata, seperti sekarang, aku takut ketidakikhlasanku melepasmu, akan membebanimu disana. Ayah,, begitu banyak rencanaku denganmu yg belum terlaksana, begitu banyak keinginanmu yg belum kupenuhi, begitu banyak kecewa yg kusematkan dihatimu, kecewamu padaku, dan kau selalu memaafkanku dengan sayang, sayangmu yang tak pernah pupus, bahkan sampai saat terakhirmu, kata terakhirmu kepadaku sebelum engkau pergi, sebelum engkau pulang kepadaNya.

Ayah, aku rindu... rindu sekali


itu alm. ayahku, ganteng ya.. hehehe